Mengategorikan data biasa dilakukan oleh para peneliti diawal pembahasan penelitian mereka, terutama penelitian yang melibatkan data dengan jumlah banyak. Pengategorian ini dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam memahami struktur data yang ada. Biasanya pengategorian ini masih termasuk ke dalam analisa deskriptif yang dibarengi dengan memunculkan nilai rata-rata, nilai tengah, nilai yang paling sering muncul, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, pengategorian data ini juga bisa dituangkan ke dalam bentuk visualisasi seperti histogram, bar chart, pie chart, dan lain sebagainya.
Hampir setiap penelitian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif perlu melakukan pengategorian data. Contohnya seperti pada data dibawah ini:
Provinsi |
Persentase Buta Huruf |
ACEH |
13,16 |
SUMATERA UTARA |
10,84 |
SUMATERA BARAT |
10,75 |
RIAU |
7,94 |
JAMBI |
17,47 |
SUMATERA SELATAN |
11,11 |
BENGKULU |
19,79 |
LAMPUNG |
21,52 |
KEP. BANGKA BELITUNG |
19,22 |
KEP RIAU |
14,58 |
DKI JAKARTA |
3,83 |
JAWA BARAT |
15,78 |
JAWA TENGAH |
34,89 |
DI YOGYAKARTA |
31,73 |
JAWA TIMUR |
40,27 |
BANTEN |
17,48 |
BALI |
42,63 |
NUSA TENGGARA BARAT |
71,76 |
NUSA TENGGARA TIMUR |
42,06 |
KALIMANTAN BARAT |
38,49 |
KALIMANTAN TENGAH |
11,51 |
KALIMANTAN SELATAN |
17,2 |
KALIMANTAN TIMUR |
13 |
KALIMANTAN UTARA |
0 |
SULAWESI UTARA |
2,42 |
SULAWESI TENGAH |
16 |
SULAWESI SELATAN |
45,5 |
SULAWESI TENGGARA |
34,54 |
GORONTALO |
15,88 |
SULAWESI BARAT |
45,75 |
MALUKU |
9,92 |
MALUKU UTARA |
17,62 |
PAPUA BARAT |
18,13 |
PAPUA |
98,6 |
Data tersebut merupakan angka Persentase Buta Huruf di Indonesia pada tahun 2010 yang diambil dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Jika data ditampilkan apa adanya pada sebuah penelitian, maka pembaca akan merasa bingung apa maksud dari data yang ditampilkan, atau kesimpulan apa yang bisa diambil dari data tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengategorian data agar pembaca dapat memahami inti dari data yang ditampilkan.
Pada artikel kali ini, data Persentase Buta Huruf akan dikategorikan menjadi 3 kategori, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Angka buta huruf rendah: jika nilai dibawah atau sama dengan 3,00 (diberikan kode 0)
2. Angka buta huruf sedang: jika nilai diantara 3,01 sampai 40,00 (diberikan kode 1)
3. Angka buta huruf tinggi: jika nilai lebih dari 40,00 (diberikan kode 2)
Setelah ditentukan nilai pengelompokannya, berikutnya adalah langkah-langkah cara penyelesaian pengategorian kelompok dengan menggunakan software SPSS:
1. Memasukkan data
Sebelum memasukkan data, terlebih dahulu kita harus mendeskripsikan variabel yang ada. Masuk ke bagian "Variable View" yang terletak di pojok kiri bawah. Karena data yang ada terdiri dari dua variabel, maka deskripsikan kedua variabel tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Variabel Provinsi
Name: Provinsi
Type: String
Width: 30
Decimal: 0
Label: (Dikosongkan)
Values: None
Missing: None
Columns: 8
Align: Left
Measure: Nominal
b. Variabel Persentase Buta Huruf
Name: Persentase_Buta_Huruf
Type: Numeric
Width: 8
Decimal: 2
Label: (Dikosongkan)
Values: None
Missing: None
Columns: 8
Align: Right
Measure: Scale
Kemudian pindah ke halaman Data View dan masukkan datanya sesuai nama variabelnya. Ingat! SPSS tidak bisa membaca data "spasi", maka jika ada nilai "spasi" ganti dengan nilai "underline ( _ )" atau nilai "spasi" nya dihapuskan. Misal mau memasukkan nilai "Jawa Tengah", maka dapat ditulis "Jawa_Tengah" atau "JawaTengah".
2. Melakukan analisis
Pilih menu Transform => Recode Into Different Variables.
Menu Transform |
Kemudian akan muncul kotak dialog Recode Into Different Variables, masukkan variabel yang nilainya akan dikelompokkan atau dalam artikel ini variabel Persentase_Buta_Huruf ke dalam bagian "Numeric Variable -> Output variable". Pada bagian Output Variable tuliskan nama variabel baru yang diinginkan, misalkan nama variabelnya Kategori, kemudian klik Change.
Kotak Dialog Recode Into Different Variables |
Selanjutnya klik pada bagian Old and New Values sehingga akan muncul kotak dialog "Recode Into Different Variables: Old and New Values". pilih Range Lowest through diisi dengan 3.01
kemudian New Value diisi dengan 0 dan
klik Add. Kemudian Range values through Highest diisi
dengan 40, New Values diisi 2 dan
klik Add. Untuk All other values
masukkan angka 1 pada New Values dan
klik Add. Kemudian klik Continue.
Setelah semuanya selesai, klik OK dan hasil pengategoriannya akan muncul pada bagian Data View.
Hasil kategori ini bisa langsung dihitung yang kemudian dimasukkan ke dalam hasil penelitian seperti contoh tabel dibawah, atau bisa juga digunakan untuk analisis berikutnya seperti pembuatan visualisasi histogram, bar chart, pie chart, dan lain-lain.
Kategori
Buta Huruf |
Range |
Jumlah
Provinsi |
Rendah |
< 3.01 |
2 |
Sedang |
3.01 - 40.00 |
26 |
Tinggi |
> 40.00 |
6 |