Thursday, April 23, 2020

Makalah Tokoh-tokoh Statistika

Tradisi menghitung merupakan landasan utama dalam membangun peradaban. Pada peradaban Yunani, ilmu hitung sudah diperkenalkan dan menjadi dasar utama dalam proses pengambilan keputusan. Filsuf Yunani seperti Aristoteles maupun Plato, mengusulkan sistem pemilihan langsung terhadap pejabat publik, yang kemudian hari dikenal dengan demokrasi langsung. Aspek ilmu hitung menjadi dasar alat pembenar untuk menentukan siapa yang paling diterima oleh masyarakat dalam pemilihan tersebut.

Sekitar tahun 1645, Chevalier de Mere mengajukan beberapa permasalahan mengenai judi kepada seorang ahli matematika Perancis, Blaise Pascal (1623-1662) dan Descartes (1596-1650). Pascal yang seorang jenius dalam bidang matematika tertarik dengan permasalahan yang berlatar belakang teori ini dan kemudian mengadakan korespondensi dengan ahli matematika Perancis lainnya Piere de Fermat (1601-1665), dan keduanya mengembangkan cikal bakal teori peluang.

Selanjutnya perkembangan statistika mengalami kemajuan sangat pesat dan banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu. Sayangnya, banyak para statistikawan dimasa sekarang hanya menerapkan ilmu yang didapatkannya dari proses belajar tersebut tanpa mengetahui sejarah serta tokoh-tokoh yang telah menemukan dan mengembangkan teori tentang kestatistikaan. Oleh sebab itu, pada artikel kali ini penulis akan memaparkan tentang tokoh-tokoh statistika di dunia beserta jasa atau ilmu yang telah ditemukannya pada masa lampau.

Penggunaan Statistika sendiri sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara-negara Babilonia, Mesir dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan dan jumlah keluarga. Pada tahun 1500, pemerintah Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan pada tahun 1662 dikembangkan catatan tentang kelahiran dan kematian. Sekitar tahun 1772 – 1791, G. Achenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data tentang negara. Perkembangan Statistika dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap didasarkan pada tokoh-tokoh yang mengembangkan statistika, yaitu:

Masa statistika awal:

1. Gottfried Achenwall (1719-1772)

Gottfried Achenwall lahir di Elbing, Provinsi Royal Prusia, Polandia pada tanggal 20 Oktober 1719. Ia kuliah di Universitas Leipzig dan mendapatkan gelar Master pada tahun 1746 pada Fakultas Filsafat Universitas Leipzig. Pada tahun yang sama, ia pergi ke Marburg untuk bekerja sebagai asisten profesor bidang sejarah dan hukum internasional. Pada tahun 1748 ia dipanggil oleh University of Göttingen untuk menjadi Profesor Luar Biasa bidang Filsafat. Ia juga dianugerahi gelar yang sama namun dalam bidang yang berbeda sebagai Profesor Luar Biasa bidang Hukum juga oleh Universitas yang sama pada tahun 1753. Pada tahun 1765, Achenwall menjadi court counsellordari Kerajaan Inggris dan Pengadilan Pemilihan Hanover. Ia menjadi terkenal karena menggunakan istilah “Statistik” untuk pertama kalinya pada karyanya yang berjudul Staatsverfassung der heutigen vornehmsten Europäischen Reiche und Völker im Grundrisse (Konstitusi Politik Negara dan Masyarakat Eropa Saat Ini) pada tahun 1749. Dalam karyanya ini, “Staatsverfassung der heutigen vornehmsten Europäischen Reiche und Völker im Grundrisse”, dia memberikan gambaran tentang konstitusi dari berbagai negara di Eropa dengan menggambarkan kondisi pertanian, manufaktur dan perdagangannya. Ia mendapatkan dukungan finansial dari Raja George III dalam melakukan penelitiannya.

Dalam bukunya tersebut, ia menggunakan istilah “Statistik” yang menggandung arti suatu deskripsi komprehensif dari sosial, politik, dan ekonomi suatu negara. Jadi pada waktu itu, statistik adalah suatu kegiatan yang berhubungan dalam proses analisis data kenegaraan. Atas jasanya ini, para ekonom Jerman memberi julukan “Bapak Statistika”.
Gottfried Achenwall


2. Sir John Sinclair (1754-1835)

Lahir pada 10 Mei 1754 di Thurso Castle, Thurso, Caithness. Sir John merupakan anak tertua dari George Sinclair dari Ulbster, yang merupakan keluarga Earls of Caithness. Setelah menyelesaikan kuliahnya di University of Edinburgh, University of Glasgow, dan Trinity College, Oxford, dia diterima di Fakultas Advokat di Skotlandia dan dipanggil ke English bar (semacam badan pelayanan hukum). Namun ia tidak pernah bekerja dengan sungguh-sungguh.

Pada tahun 1780 ia terpilih menjadi ke British House of Commons untuk Konstituen Caithness dan mewakili beberapa konstituen di Inggris. Karirnya dalam bidang politik terus menanjak sampai pada tahun 1811. Pada tahun tersebut ia kembali ke Edinburg untuk memperbaiki produksi wol di sana. Tidak hanya itu, ia juga berperan dalam pendirian Dewan Pertanian dan menjadi presiden yang pertama. Ia pun kemudian mendapat julukan “Agricultural Sir John”.

Minatnya dalam bidang pertanian sangatlah besar. Karyanya yang paling fenomenal adalah Statistical Account of Scotland, yang memberikan informasi tentang pertanian dan industri terkait, catatan tentang sejarah alam, dan statistik populasi. Bukunya (yang juga dikenal dengan Old Statistical Account) tersebut terdiri dari 21 volume dan diterbitkan dalam rentang waktu 1791-1799. Dalam bukunya tersebut ia memperkenalkan istilah baru, yakni “Statistics”, yang ia dengar ketika berkunjung ke Jerman. Pada volume XX, halaman xiii, Sir John Sinclair menulis ”Many people were at first surprised at my using the words “statistical” and “statistics”, as it was supposed that some in our own language might have expressed the same meaning. But in the course of a very extensive tour through the northern parts of Europe, which I happened to take in 1786, I found that in Germany they were engaged in a species of political enquiry to which they had given the name “statistics,” and though I apply a different meaning to that word—for by “statistical” is meant in Germany an inquiry for the purposes of ascertaining the political strength of a country or questions respecting matters of state—whereas the idea I annex to the term is an inquiry into the state of a country, for the purpose of ascertaining the quantum of happiness enjoyed by its inhabitants, and the means of its future improvement; but as I thought that a new word might attract more public attention, I resolved on adopting it, and I hope it is now completely naturalised and incorporated with our language”.

Dari tulisannya tersebut, Sir John Sinclair mengadopsi kata “Statistics” yang dia ketahui ketika melakukan perjalanan ke Jerman. Namun terdapat perbedaan antara keduanya. Di Jerman, istilah itu merujuk kepada suatu metode yang digunakan dalam hal politik dan kenegaraan, seperti misalnya untuk mengukur kekuatan politik dan menganalisis data-data kenegaraan. Sir John Sinclair menggunakan istilah ini (statistics) sebagai suatu metode untuk mengumpulkan data atau fakta di lapangan yang bersifat numerik. Pada tahun 1834, Statistical Society of London dibentuk (sekarang Royal Statistical Society). Ketika itu, ia adalah anggota tertua, yakni berusia 80 tahun.
Sir John Sinclair


3. Braham Demoivre (1667-1754)

Mengembangkan teori galat atau kekeliruan (theory of error).

4. Thomas Simpson

Pada tahun 1757 menyimpulkan bahwa terdapat suatu distribusi yang berlanjut (continues distribution) dari suatu variabel dalam suatu frekuensi banyak.

5. Pierre Simon de Laplace (1749-1827)

Mengembangkan konsep demoire dan simpson lebih lanjut dan menemukan distribusi normal. 

6. Francis Galton (1822-1911)

Menemukan distribusi lain yang bukan berupa kurva normal. Sir Francis Galton adalah sepupu Sir Douglas Galton, sepupu dua kali Charles Darwin, adalah seorang polymath Victoria Inggris, antropolog, egenetika, penjelajah tropis, geografer, penemu, ahli meteorologi, ahli proto-genetika, psychometrisian, dan statistikawan. Dia diberi gelar kebangsawanan pada tahun 1909.

Galton mempunyai produktifitas intelektual tinggi dan menghasilkan lebih dari 340 makalah dan buku sepanjang hidupnya. Ia juga menciptakan konsep statistik korelasi dan regresi. Dia adalah orang yang pertama untuk menerapkan metode statistik untuk mempelajari perbedaan manusia dalam hal warisan kecerdasan, dan memperkenalkan penggunaan kuesioner dan survei untuk mengumpulkan data tentang masyarakat, yang dibutuhkan untuk genelogikal dan biografi serta untuk studi antropometrik nya.

Dia adalah seorang pelopor dalam eugenika, mempopulerkan istilahnya sendiri Nature versus Nurture (alam vs pemeliharaan). Bukunya, Genius herediter (1869), adalah upaya jenius ilmiah pertama tentang sains sosial yg mempelajar kejeniusan dan kemegahan. Sebagai penyidik dari pikiran manusia, ia mendirikan psikometri (ilmu tentang mengukur kemampuan mental). dan psikologi diferensial. Dia menemukan metode untuk mengklasifikasikan sidik jari yang terbukti berguna dalam ilmu forensik.
Francis Galton


7. Karl Prederich Gauss (1777-1855)

Mengembangkan teknik kuadrat terkecil (least square) simpangan baku, galat baku untuk rata-rata (the standard error of mean). Lahir di Braunschweig, 30 April 1777 – meninggal di Göttingen, 23 Februari 1855 pada umur 77 tahun) adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa penghitungan deret 1+2+3+…+100. Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu.

Gauss adalah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.

8. Blaise Pascal (1623-1662)

Berasal dari Perancis. Minat utamanya ialah filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan geometri proyektif. Bersama dengan Pierre de Fermat menemukan teori tentang probabilitas. Pada awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal pertama kali.

Pada tahun 1642, pada usia delapan belas Blaise Pascal menemukan kalkulator roda numerik yang disebut Pascaline untuk membantu ayahnya seorang penagih pajak menghitung pajak di Prancis. Kontribusi Pascal untuk komputasi diakui oleh ilmuwan komputer Nicklaus Wirth, yang pada tahun 1972 membuat bahasa pemrograman dengan nama Pascal.

Masa pengembangan:

1. Karl Pearson (1857-1936)

Melanjutkan konsep-konsep Galton dan mengembangkan konsep korelasi, regresi, distribusi Chi-Square dan analisis statistik kualitatif. Kontributor utama perkembangan awal statistika hingga sebagai disiplin ilmu tersendiri. Ia mendirikan Departemen Statistika Terapan di University College London pada tahun 1911 yang mana merupakan jurusan statistika pertama kali untuk tingkat universitas di dunia. Pearson menikah dengan Maria Sharpe pada tahun 1890, dan membuahkan 3 anak. Puteranya Egon Sharpe Pearson, menjadi penggantinya sebagai Ketua Departemen Statistika Terapan di University College.

Hasil karya Pearson adalah semua mencakup dalam hal aplikasi yang luas dalam pengembangan statistik matematis, yang mencakup bidang biologi, epidemiologi, antropometri, obat-obatan dan sejarah sosial.

Pada tahun 1901, dengan Weldon dan Galton, ia mendirikan jurnal Biometrika dimana objeknya adalah mengembangan teori statistik. Dia menjadi editor jurnal ini sampai kematiannya. Dia juga mendirikan jurnal Annals of Eugenics (sekarang Annals of Human Genetics) pada tahun 1925. Dia menerbitkan Drapers Company Research Memoirs sebagian besar untuk memberikan catatan output dari Departemen Statistik terapan dan tidak dipublikasikan di tempat lain. Buah pikiran Pearson banyak menopang metode statistik klasik yang umum digunakan sekarang ini. Contoh kontribusinya adalah: Koefisien korelasi, Metode momen, Sistem pearson pada kurva kontinu, Chi Distance, P-value, teori tes hipotesis dan teori statistik keputusan, Pearson Chi-Square tes, dan Principal componen analysis.
Karl Pearson


2. William Sealy Gosset (1876-1937)

Dikenal sebagai seorang ahli statistik, yang terkenal dengan nama penanya student dan untuk karyanya berupa distribusi t-Student. Lahir di Canterbury, Inggris. Dari orang pasangan Agnes Sealy Vidal dan Kolonel Frederic Gosset, Gosset belajar di Winchester College sebelum belajar kimia dan matematika di New College, Oxford. Pada saat lulus pada tahun 1899, ia bergabung dengan perusahaan pembuatan bir Dublin Arthur Guinness & Son. Disinilah ia menggunakan ilmu statistiknya di bidang pembuatan bir dan seleksi varietas di ladang gerst (semacam gandum untuk membuat bir). Gosset memperoleh ilmunya dengan belajar, trial dan error dan juga menghabiskan waktunya antara 1906-1907 di laboratorium biometrik milik Karl Pearson. Gosset dan Pearson memiliki hubungan yang baik, Pearson dibantu gosset dalam hal matematika dalam penulisan papernya. Pearson dibantu dengan 1980an paper tetapi ia memiliki apresiasi yang kecil terhadap pentingnya hal itu. Papernya ini sebagian besar membahas tentang pembuat bir dengan metode sampel kecil , sementara biometrician yang biasanya memiliki ratusan pengamatan dan melihat tidak ada urgensi dalam mengembangkan metode-sampel kecil.

Peneliti lain di Guinness sebelumnya sudah menerbitkan paper yang berisi rahasia dagang dari Guinness. Untuk mencegah pengungkapan informasi rahasia lebih lanjut, Guinness melarang karyawannya menerbitkan paper, apapun informasi yang terkandung didalamnya. Ini berarti bahwa Gosset tidak bisa menerbitkan karya-karyanya di bawah namanya sendiri. Karena itu ia menggunakan nama samaran ‘student’ untuk publikasinya untuk menghindari deteksi oleh pihak Guinness. Prestasi yang paling terkenal dari Gosset disebut sebagai distribusi t-Student.
William Sealy Gosset


3. Charles Spearman (1863-1945)

Murid dari Galton dan Leipzig mengembangkan konsep one factor model, selanjutnya dijuluki sebagai “the father of factor analysis”.
Charles Spearman


4. Godfrey Thompson (1881-1955), Cyril Burt (1883-1971), Raymond Cattel (1905-1998) dan Karl Holzinger (1892-1954)

Memberi kontribusi pada perluasan konsep analisis faktor dari Spearman. 

5. Harold Hotelling (1895-1955)

Memperluas konsep one factor model dari Spearman menjadi multiple factor model. 

6. Louis Guttman (1916-1987)

Mengembangkan skala yang dikenal dengan skala Guttman dan banyak memberikan kontribusi pada analisis faktor.

7. Ronald Alymer Fisher (1890-1962)

Mengembangkan desain eksperimen, di samping analisis varian dan kovarian, distribusi z, t uji signifikansi dan teori tentang perkiraan (theory of estimation). (17 Februari 1890 – 29 Juli 1962) ahli statistik, evolusi biologi, dan genetika Inggris.

Richard Dawkins menyebutnya “Pengganti Darwin terbesar”, dan ahli sejarah statistik Anders Hald menyebutkan “Fisher adalah seorang jenius yang dengan sendirian menciptakan dasar-dasar ilmu statistik modern”.

Beberapa sumbangan Fisher pada dunia statistik adalah prinsip desain eksperimen, maksimum likelihood, sufficiency, ancilarity, diskriminator linier fisher, dan fisher information. Dalam artikelnya tahun 1924 “On a distribution yielding the error functions of several well known statistics” diperkenalkan chi-square Karl Pearson dan t-student, hasil analisisnya yang lain adalah distribusi z (yang saat ini sangat dikenal bersama Distribusi F). Kontribusi ini membuatnya menjadi tokoh utama statistika abad 20.
Ronald Alymer Fisher


8. Rensis Likert (1932)

Mengembangkan skala yang dikenal dengan skala Likert.

9. Jan Tinbergen

Memperkenalkan ekonomic statistic pada tahun 1937.

Masa statistika modern

1. Andrey Kolmogorov (1903-1987) dan Smirnov (1900-1966)

Hasil karyannya dikenal dengan uji Kolmogorv-Smirnov. 

2. Neyman J. (1938)

Memberikan kontribusi pada Theory of Sampling Human Populations.

3. M.H. Hansen dan W.N. Hurwitz (1950)

Mengembangkan Theory of Sampling from Finite Populations.

4. Cohran, WG. (1953-1963) dan Taro Yamane (1967)

Mengembangkan Sampling Tecniques

5. Joreskog (1973), Kesling (1973), dan Wiley (1973)

Membentuk kesatuan model yang dikenal dengan persamaan struktural.

6. Prasanta Chandra Mahalanobis (1893-1972)

Berkontribusi dalam mengembangkan analisis peubah ganda. Salah satu kontribusinya yang besar adalah jarak Mahalanobis (D-statistik) yang merupakan ukuran jarak untuk data dengan variabel banyak yang digunakan dalam analisis klasifikasi. Mahalanobis juga pendiri jurnal statistik India yang sangat terkenal bernama Sankya. Pada tahun 1931 Mahalanobis mendirikan Indian Statistical Institute dengan salah satu divisinya bernama National Sample Survey (NSS) yang bertugas mengumpulkan data sosioekonomik dan demografi di seluruh India. Divisi ini membuat Mahalanobis mempunyai peranan penting dalam perencanaan ekonomi di India dan akhirnya NSS sekarang berfungsi sebagai bagian penting dari Ministry of Planning.

Pada tahun 1931 Hotelling memperkenalkan statistik T2 yang merupakan generalisasi dari statistik t-student untuk menguji hipotesis nilai tengah pada data peubah-ganda. Distribusi tak nol dari T2 adalah sama dengan Mahalanobis-Distance yang mempunyai tujuan berbeda ditemukan oleh Bose dan Roy pada tahun 1938.
Prasanta Chandra Mahalanobis


7. Ragnar Frisch (1895-1973)

Perkembangan statistika di bidang ekonomi yang dikenal dengan istilah ekonometrika dimulai tahun 1920 dipelopori Ragnar Frisch (3 March 1895 – 31 January 1973) dan Jan Tinbergen. Ekonometrika adalah cabang dari ilmu ekonomi yang merupakan integrasi antara ekonomi, matematika dan statistika. Walaupun demikian powerful perkembangan ekonometrika kurang mendapat sambutan hangat dari ekonom-ekonom besar yang kurang “sreg” dengan pemodelan termasuk John Maynard Keynes. Keynes memandang skeptis terhadap buku Tinbergen yang berjudul Statistical Testing for Business Cycle Theory. Baru di akhir tahun 1940 dan awal 1950 ekonometrika mulai berkembang lagi yang dipelopori oleh Chernoff, Haavelmo, Koopmans, Rubin dan Simon yang bekerja pada Cowles Commision for Research in Economics.

Peran statistika cukup besar dalam ekonometrika terutama dalam hal metode estimasi parameter model ekonometrika yang pada umumnya terdiri dari beberapa persamaan yang saling terkait (sistem persamaan simultan dan seemingly unrelated regression). Untuk mengestimasi parameter sistem persamaan simultan Hendri Theil tahun 1956 menemukan suatu metode 2SLS (two stage least squares). Kemudian pada tahun 1962 Zellner menemukan suatu metode SUR (Seemingly Unrelated Regression) untuk mengestimasi parameter model sistem persamaan regresi. Selanjutnya Theil bersama Zellner menemukan metode 3SLS (three stage least squares) untuk mengestimasi sistem persamaan simultan yang pada prinsipnya merupakan integrasi antara metode 2SLS dengan metode SUR. Model ekonometrika pada umumnya dibangun berdasarkan data yang bersifat time series, sehingga memunculkan model distribusi lag maupun autoregressive yang dikembangkan oleh Nerlove pada tahun 1972. Pada umumnya model-model tersebut terjadi pelanggaran asumsi klasik (autocorrelation, heteroscedasticity), sehingga belakangan muncul suatu model yang dikenal dengan ARCH (autoregressive and conditional heteroscedasticity).
Ragnar Frisch


8. Calyampudi Radhakrishna Rao.

Beliau adalah mahasiswa bimbingan dari Fisher. Rao bekerja di museum antropologi sambil menyelesaikan Ph.D tahun 1948. Tahun 1946 Rao mengembangkan fungsi diskriminan linear Fisher untuk klasifikasi dengan banyak grup. Selain itu Rao juga berkontribusi dalam mengembangkan matematika statistik dengan teorinya yang terkenal pertidaksamaan Rao-Cramer dan teorema Rao-Blackwell yang dikemukakan secara terpisah oleh Rao pada tahun 1945 dan Blackwell pada tahun 1947. Salah satu buku karangan Rao yang terkenal adalah Linear Statistical Inference yang telah diterjemahkan ke dalam 6 bahasa.

9. Genichi Taguchi (1924-2012).

Di bidang industri peran statistika yang menonjol adalah dalam bidang pengendalian kualitas dan penerapan rancangan percobaan factorial sebagian (fractional factorial) yang berusaha meminimumkan jumlah percobaan yang relatif mahal. Hal ini dapat kita kenal seperti pada metode Taguchi yang ditemukan oleh Dr. Genichi Taguchi dari Jepang sekitar tahun 1980 yang disebut juga off line quality control.
Genichi Taguchi


10. Bradley Efron.

Memperkenalkan metode bootstrap untuk menduga parameter dari sebaran yang tidak diketahui bentuknya. Bootstraping ini merupakan teknik modifikasi dari Jacknife yang diperkenalkan oleh Queneiville pada tahun 1948. Berhubung metode ini pada awalnya tidak membobotkan model peluang, tetapi berbasis pada data, bootstrap dikenal sebagai data driven approach. Pada dekade 80-an perkembangan metode non parametrik mulai sering digunakan seperti pada regresi nonparametrik, estimasi distribusi dengan kernel, dan neural network.
Bradley Efron

Para tokoh dari ketiga masa tersebut telah berjasa besar dalam ilmu statistika dimasa sekarang. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita mengenal para tokoh tersebut sebagai wujud terimakasih kita kepada para tokoh yang telah memberikan jasanya di bidang ilmu statistika.


Sources:
Previous Post
Next Post

1 comment: