Wednesday, June 24, 2020

Cara Mengategorikan Data Menggunakan SPSS

Mengategorikan data biasa dilakukan oleh para peneliti diawal pembahasan penelitian mereka, terutama penelitian yang melibatkan data dengan jumlah banyak. Pengategorian ini dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam memahami struktur data yang ada. Biasanya pengategorian ini masih termasuk ke dalam analisa deskriptif yang dibarengi dengan memunculkan nilai rata-rata, nilai tengah, nilai yang paling sering muncul, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, pengategorian data ini juga bisa dituangkan ke dalam bentuk visualisasi seperti histogram, bar chart, pie chart, dan lain sebagainya.

Hampir setiap penelitian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif perlu melakukan pengategorian data. Contohnya seperti pada data dibawah ini:

Provinsi

Persentase Buta Huruf

ACEH

13,16

SUMATERA UTARA

10,84

SUMATERA BARAT

10,75

RIAU

7,94

JAMBI

17,47

SUMATERA SELATAN

11,11

BENGKULU

19,79

LAMPUNG

21,52

KEP. BANGKA BELITUNG

19,22

KEP RIAU

14,58

DKI JAKARTA

3,83

JAWA BARAT

15,78

JAWA TENGAH

34,89

DI YOGYAKARTA

31,73

JAWA TIMUR

40,27

BANTEN

17,48

BALI

42,63

NUSA TENGGARA BARAT

71,76

NUSA TENGGARA TIMUR

42,06

KALIMANTAN BARAT

38,49

KALIMANTAN TENGAH

11,51

KALIMANTAN SELATAN

17,2

KALIMANTAN TIMUR

13

KALIMANTAN UTARA

0

SULAWESI UTARA

2,42

SULAWESI TENGAH

16

SULAWESI SELATAN

45,5

SULAWESI TENGGARA

34,54

GORONTALO

15,88

SULAWESI BARAT

45,75

MALUKU

9,92

MALUKU UTARA

17,62

PAPUA BARAT

18,13

PAPUA

98,6

Data tersebut merupakan angka Persentase Buta Huruf di Indonesia pada tahun 2010 yang diambil dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Jika data ditampilkan apa adanya pada sebuah penelitian, maka pembaca akan merasa bingung apa maksud dari data yang ditampilkan, atau kesimpulan apa yang bisa diambil dari data tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengategorian data agar pembaca dapat memahami inti dari data yang ditampilkan.

Pada artikel kali ini, data Persentase Buta Huruf akan dikategorikan menjadi 3 kategori, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Angka buta huruf rendah: jika nilai dibawah atau sama dengan 3,00 (diberikan kode 0)
2. Angka buta huruf sedang: jika nilai diantara 3,01 sampai 40,00 (diberikan kode 1)
3. Angka buta huruf tinggi: jika nilai lebih dari 40,00 (diberikan kode 2)

Setelah ditentukan nilai pengelompokannya, berikutnya adalah langkah-langkah cara penyelesaian pengategorian kelompok dengan menggunakan software SPSS:

1. Memasukkan data
Sebelum memasukkan data, terlebih dahulu kita harus mendeskripsikan variabel yang ada. Masuk ke bagian "Variable View" yang terletak di pojok kiri bawah. Karena data yang ada terdiri dari dua variabel, maka deskripsikan kedua variabel tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Variabel Provinsi
Name: Provinsi
Type: String
Width: 30
Decimal: 0
Label: (Dikosongkan)
Values: None
Missing: None
Columns: 8
Align: Left
Measure: Nominal


b. Variabel Persentase Buta Huruf
Name: Persentase_Buta_Huruf
Type: Numeric
Width: 8
Decimal: 2
Label: (Dikosongkan)
Values: None
Missing: None
Columns: 8
Align: Right
Measure: Scale
Pengisian Variable View

Kemudian pindah ke halaman Data View dan masukkan datanya sesuai nama variabelnya. Ingat! SPSS tidak bisa membaca data "spasi", maka jika ada nilai "spasi" ganti dengan nilai "underline ( _ )" atau nilai "spasi" nya dihapuskan. Misal mau memasukkan nilai "Jawa Tengah", maka dapat ditulis "Jawa_Tengah" atau "JawaTengah".
Pengisian Data View

2. Melakukan analisis
Pilih menu Transform => Recode Into Different Variables.
Menu Transform

Kemudian akan muncul kotak dialog Recode Into Different Variables, masukkan variabel yang nilainya akan dikelompokkan atau dalam artikel ini variabel Persentase_Buta_Huruf ke dalam bagian "Numeric Variable -> Output variable". Pada bagian Output Variable tuliskan nama variabel baru yang diinginkan, misalkan nama variabelnya Kategori, kemudian klik Change.
Kotak Dialog Recode Into Different Variables

Selanjutnya klik pada bagian Old and New Values sehingga akan muncul kotak dialog "Recode Into Different Variables: Old and New Values"pilih Range Lowest through diisi dengan 3.01 kemudian New Value diisi dengan 0 dan klik Add. Kemudian Range values through Highest diisi dengan 40, New Values diisi 2 dan klik Add. Untuk All other values masukkan angka 1 pada New Values dan klik Add. Kemudian klik Continue.
Kotak Dialog Recode Into Different Variables: Old and New Values

Setelah semuanya selesai, klik OK dan hasil pengategoriannya akan muncul pada bagian Data View.
Hasil Pengategorian

Hasil kategori ini bisa langsung dihitung yang kemudian dimasukkan ke dalam hasil penelitian seperti contoh tabel dibawah, atau bisa juga digunakan untuk analisis berikutnya seperti pembuatan visualisasi histogram, bar chart, pie chart, dan lain-lain.

Kategori Buta Huruf

Range

Jumlah Provinsi

Rendah

< 3.01

2

Sedang

3.01 - 40.00

26

Tinggi

> 40.00

6

Previous Post
Next Post

0 comments: